Ini sudah lama semenjak terakhir saya menulis blog lagi. Bagi saya, menulis adalah salah satu media menumpahkan isi hati. Pengalaman hidup yang saya bagi kan melalui tulisan. Kadang isinya semau saya,kadang menulisnya kapan juga semau saya.hahaha..
Setelah hidup di bali dari bulan agustus 2017 akhirnya saya pulang ke kampung halaman di pekalongan akhir bulan juni 2019,tak terasa rupanya hampir 2 tahun.
Hidup di bali menurut saya pengalaman yang akan saya kenang dan syukuri. Apabila Tuhan masih berkenan maka saya ingin hidup di Bali lagi.
Segala pengalaman disana memberi banyak saya pelajaran. Saya menemukan teman baru,saya mengunjungi tempat wisata yang tidak saya pikirkan sebelumnya, saya menemukan pribadi saya sendiri, dan terutama saya menemukan keintiman dengan Tuhan.
Saya tidak akan mendapatkan ini semua apabila saya tidak mengambil keputusan di dalam Tuhan.
Waktu itu sebelum saya memutuskan hidup di bali, saya bergumul dalam masalah yang dapat membawa saya pada kebahagian sementara atau penderitaan bersama Tuhan. Karena Tuhan sayang kepada saya,maka keputusan yang saya ambil karena percaya kepada Nya,membuat saya seperti ini. Apakah pada waktu itu mengambil keputusan itu mudah?menurut saya,tentu saja tidak.
Saya melewati berbagi pergumulan untuk dapat mengenal Tuhan lebih baik. Badai kehidupan,lembah yang kelam saya lalui,tapi sekalipun, saya tidak pernah ditinggalkan pujaan hati saya..Tuhan Yesus. Tuhan punya rencana,dan ada jalan Tuhan.. saya memiliki teman yang membawa saya dalam perkumpulan gereja. Membuat saya tetap di dalam Tuhan,ketika masa yang sulit datang.
Saya tahu ketika itu saya sudah membuat keputusan taat atau menderita bersama Tuhan,tapi sejujurnya melaluinya lebih berat di bandingkan mengambil keputusan itu. Itu masih belum berakhir, ketika Kesakitan,financial,dan kesepian datang. Apakah Tuhan membenci saya?padahal saya sudah meninggalkan semuanya untuk taat kepada Nya? Pertanyaan Itu pernah terlintas di pikiran saya.
Jawabannya TIDAK. Kenapa saya mengatakannya karena saya belum memberikan semuanya kepada Tuhan. Tuhan mau menghajar saya,mendidik saya,dan menjaga saya untuk menjadi seperti Dia dan bersama Dia. Tuhan ingin hati saya, hidup saya,sepenuhnya untuk menjadi seperti Dia. Tuhan mau mengatakan kepada saya," kamu hanya memiliki Aku..dan Aku milikmu"
Dan kemudian aku masih berusaha sampai sekarang untuk menjadi seperti apa yang Tuhan mau,saya tahu kedepannya akan makin banyak hal yang saya alami,tapi saya percaya penyertaan Tuhan dan janji Nya kepada saya akan selalu menolong saya. Saya tidak sendirian.
-Sebab jika kita hidup, kita hidup untuk Tuhan, dan jika kita mati, kita mati untuk Tuhan. Jadi baik hidup atau mati, kita adalah milik Tuhan.(Roma 14:8)
-Tinggallah didalam Aku dan Aku didalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur ,demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal didalam Aku.(Yohanes 15:4)