Banyu Wana Amerta Wanagiri Waterfall |
Hai hai..kali ini saya ingin sedikit share pengalaman saya di bali. Sebenarnya saya ingin menulis blog karena saya melihat instagram seleb,aktor..nicholas saputra yang mungkin sedang berlibur di bali. Ya menulis itu kan juga butuh ide,dan ide itu kadang didapat dengan tidak terduga.
Contohnya kali ini,niatnya sih karena ingin memberi tahu tempat wisata di bali yang punya privasi OMG..alias good private,dengan bodyguardnya tuh alam. Melihat kehidupan artis atau selebritis itu kadang saya merasa kasihan, oke mungkin mereka terkenal dan banyak uang tapi jadi public figure berarti hampir kehidupannya menjadi sorotan masyarakat, baik dan buruknya. Kemana-mana banyak paparazzi yang stay on, Jadi mungkin mereka juga butuh private time nya. Karena itu saya mencoba comment di instagramnya Nicholas Saputra, saya tahu sih comment saya tidak akan dibaca atau balas tapi namanya niat baik itu jangan tidak dilakukan asal bermanfaat untuk orang lain.
Nah karena niat baik untuk orang lain itu,sepertinya saya jadi teringat dengan air terjun yang tidak sengaja saya temukan. Dan mendapat ide untuk menulis blog. Emang niat baik membawa hal yang baik juga. So jangan sungkan dengan niat baik ya..
Twin Lake Bali |
Saya lanjutkan ya, air terjun Banyu Wana Amerta Wanagiri ini saya temukan ketika perjalanan pulang dari traveling di Singaraja dengan tujuan sebenarnya Twin Lake, Bedugul. Namun di perjalan saya melihat papan petunjuk Banyu Wana Amerta Waterfall, Seperti yang saya tahu, saya orang yang tidak akan melepas kesempatan kalau itu soal tempat wisata. Karena itu saya memutuskan untuk mampir ke air terjun ini.
Sebenarnya traveling di bali saya sarankan lebih baik naik motor daripada, mobil,kenapa?karena jalanan disini tidak lebar,apalagi kalau anda memasuki wisata yang sedikit terpencil. Tapi semuanya kembali ke tangan teman teman yang akan traveling.
Untuk lokasi air terjun Banyu Wana Amerta Wanagiri ini berada di desa Wanagiri,kecamatan Sukasada, Buleleng, Bali. Letaknya dari Singaraja kurang lebih 18 Km atau dengan motor +- 32 menit, dan kalau dari bandara Ngurah Rai,kurang lebih 78 Km atau naik motor kurang lebih 3 jam.
Google map
Dari papan petunjuk waterfall, saya memasuki jalan dengan lebar kurang lebih 2 meter, jalannya agak jauh,motor tetap saya kendarai sampai ada pos untuk membayar tiket. Tiket nya cukup murah cuma 10 ribu untuk wisatawan lokal, dan 20 ribu untuk foreign tourist.
Masuk kawasan waterfall saya baru tahu,kalau banyu wana Amerta Wanagiri Waterfall ini memiliki 4 air terjun dalam satu kawasan. Tidak doubel lucky lagi tapi four luck.hehehe
Peringatan: Please prepare your body before you wanna go this waterfall. Karena memang disini tertera perjalanannya cuma 7 menit untuk sampai ke Air Terjun 1 dan 2 tapi. Hohoho.tangga jalan tanah setapak, cukup menguras keringat, coba diperkirakan aja kamu kuat tidak. Untuk yang suka hiking ini cocok banget.
Meski cukup menguras keringat jalan ini sendiri sudah menyuguhkan pemandangan indah, dengan kiri kanan hutan lindung, pohon menjulang tinggi, wangi kayu dan tanah, udara sejuk dengan kadar oksigen yang baik, dan sound background bunyi burung liar di hutan. Sangat indah. Hanya ada kami saja, kami seperti memiliki hutan ini.Saya menikmati perjalanan tak terduga ini.
Hampir sampai air terjun 1 dan 2 ada persimpangan jalan yang menuju ke air terjun 3 dan 4 dengan jarak kurang lebih 5 menit (petunjuknya),kami putuskan melanjutkan perjalanan ke air terjun 1 dan 2. Selama perjalanan kami hanya menemukan 1 wisatawan asing dan tour guidenya di persimpangan ini. Menurut saya perjalanan ini cukup private dibanding dengan tempat wisata lain.
Sampai di bawah kami disuguhi dengan pemandangan air terjun tunggal, dengan kolam dibawahnya dan hebatnya lagi, five or six luck..ada pelangi di air terjun ini!!! Dua!!!
Ketika saya melihatnya saya termangu cukup lama, karena ini pengalaman pertama saya melihat langsung pelangi di dekat saya. Saya merasa saya dapat menangkap pelangi itu. Itu pemikiran saya. Rasanya perjalanan yang perlu perjuangan tidak berarti ketika saya melihat keindahan ini.
Air Terjun Banyu Wana Amerta Wanagiri |
Menengok ke sebelah kanan ada segerombolan air terjun kecil kecil dengan kolam jernih di bawahnya dengan aliran sungai yang entah menuju kemana, tapi yang saya tahu tujuan akhirnya laut. Menawan. Disini juga ada gazebo, cukup untuk dapat melepas sedikit lelah. Ada tempat ganti baju juga apabila sobat ingin berenang.
Setelah menikmati pemandangan menawan hati ini,saya melanjutkan perjalanan. Turun lebih mudah dibandingkan naik. Ya sepertinya memang perkataan itu benar. Hahaha
Saya melanjutkan perjalanan ke air terjun 3 dan 4. Ini lah yang namanya private waterfall,kamu harus siap sendiri. Alone. Perjalan yang sama,jalan tanah setapak. Tapi kali ini agak ngeri, entah itu karena lelah atau bad feeling atau kebelet pipis kami putuskan pulang. Padahal tidak jauh lagi kami sampai. Tapi yang namanya traveling, kita juga harus tahu batas limit dan partner kita, karena itu saya tidak ingin egois. Kami pulang.
Sebenarnya ada 2 jalan yaitu yang pertama kami lalui dengan tangga jalan tanah, dan jalan tanah tanpa tangga jadi lebih landai. Tapi kami putuskan lewat jalan pertama saja,karena jalan landai tanah bisa jadi lebih extrim. Hehehe cari yang gampang saja.
Jangan lupa bawa air minum,karena tanpa persiapan kami kehabisan air minum. Untung di tengah jalan ada satu-satunya warung yang ada. Warung ini jualan snack dan air minum,Puji Tuhan. Harga makanan dan minuman di warung ini standar, padahal bisa saja bapak dan ibu penjual ini memberi harga yang lebih mahal karena satu-satunya warung di hutan ini. Woah applause buat bapak dan ibu yang saya lupa namanya.
Kami ngobrol dengan mereka, membicarakan banyak hal seadanya seperti hutan,nama burung,rusa yang kadang lewat, soal pernah ada foreign tourist prewed yang make up nya rusak karena perjalan yang jauh(saya disarankan untuk prewed disini tapi make up di dekat air terjun,maaf saya belum punya calon,hahaha) , dan ada satu hal lagi yang membuat saya tertegun dengan bapak ibu ini.
Seorang penjual pasti menginginkan jualannya laris,dan kalau mau laris pastinya harus banyak orang yang datang dengan begitu keuntungan mereka akan bertambah. Namun apa yang saya dengar adalah suatu pembelajaran. Mereka berkata kalau mereka tidak ingin terlalu banyak wisatawan yang datang,karena mereka tidak ingin merusak alam disekitar mereka. Mereka menghargai tempat tinggal mereka.
Apa yang saya pikirkan pada saat itu adalah mereka orang sederhana yang tidak rakus,bagaimana dengan saya?apakah saya masih rakus dan tidak bersyukur dengan merusak alam sekitar saya?
Kenyamanan hidup yang saya nikmati saat ini apakah akan mengambil kehidupan generasi berikutnya dengan kerusakan alam?Sungguh ironis ya..
Saya langsung berpikir besok besok kalau mau beli nasi bungkus pakai daun aja, jangan pakai styrofoam. Kalau beli jajan misal udah punya plastik jangan minta plastik lagi. Kalau buang sampah jangan di sungai atau di negara lain. Dari hal kecil,tapi hal kecil juga harus dibarengi oleh Pembesar yang sadar duduk dengan nyaman untuk memperjuangkan masa depan,bukan hanya masa sekarang.
Perjalanan saat itu penuh makna ganda..
Oke memang saya punya makna ganda.
Happy holiday and save our earth yeah..^^ God blessed all